Perempat Final yang Kontroversial: Fans Jerman Menuntut Pemutaran Ulang Setelah Kemenangan Spanyol
Perempat Final yang Kontroversial – Dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, sekitar 250.000 penggemar sepak bola Jerman berunjuk rasa mendukung petisi yang menuntut pemutaran ulang pertandingan perempat final Euro 2024 di mana Spanyol menang tipis atas Jerman dengan skor 2-1. Petisi tersebut, yang dipelopori oleh seorang penggemar berat bernama Erik, diluncurkan pada tanggal 5 Juli di platform populer change.org, memicu badai perdebatan dan diskusi.

Menurut 188bet mobile, petisi Erik menimbulkan kekhawatiran yang signifikan mengenai wasit pertandingan, terutama menuding wasit Inggris Anthony Taylor dan tim VAR. Inti dari perselisihan ini terletak pada dua momen penting yang diyakini Erik dan banyak penggemar lainnya telah salah penanganan. Insiden pertama terjadi pada menit ke-77 saat Nacho diduga melakukan pelanggaran terhadap Niclas Fullkrug di kotak penalti. Momen kontroversial kedua adalah handball yang dilakukan Marc Cucurella di kotak penalti pada menit ke-106 permainan. Erik berargumen bahwa jika pelanggaran ini diberi sanksi yang tepat, Jerman mungkin akan mendapat hukuman penting, yang berpotensi mengubah hasil pertandingan.
“Dua kesalahan jelas mempunyai dampak yang menentukan dan bisa mengubah hasil pertandingan,” tegas Erik dalam petisinya.
Pada malam tanggal 6 Juli, petisi tersebut telah mengumpulkan sekitar 250.000 tanda tangan, yang mencerminkan sentimen ketidakpuasan dan ketidakpercayaan yang meluas di kalangan penggemar Jerman. Namun, seperti dilansir T-Online, kemungkinan petisi tersebut menghasilkan perubahan masih belum pasti. Keberhasilan petisi ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk sikap Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mengenai masalah ini.
UEFA, pada bagiannya, mendukung keputusan wasit Taylor. Kepala wasit Roberto Rosetti sebelumnya menjelaskan bahwa berdasarkan peraturan saat ini, penalti tidak diperbolehkan jika kontak lengan dengan bola terjadi ketika lengan dekat dengan tubuh dalam posisi hampir vertikal. Klarifikasi ini sepertinya sejalan dengan interpretasi Taylor selama pertandingan.
Bentrokan perempat final sendiri merupakan pertandingan yang menegangkan. Spanyol memimpin pada menit ke-55 berkat tembakan mendatar akurat Dani Olmo dari dalam kotak penalti. Namun Jerman menunjukkan ketangguhan dan semangat juangnya. Pada menit ke-89, Florian Wirtz melakukan tendangan voli untuk menyamakan kedudukan, memaksa pertandingan dilanjutkan ke perpanjangan waktu. Meskipun Jerman telah melakukan banyak upaya, mereka tidak dapat mencetak gol lagi. Momen penentu terjadi pada menit ke-119 ketika sundulan Mikel Merino memastikan kemenangan 2-1 bagi Spanyol, mengantarkan mereka ke babak semifinal.

Penanganan wasit Taylor terhadap pertandingan ini melampaui seruan non-penalti yang kontroversial. Ia total mengeluarkan 15 kartu kuning kepada pemain kedua tim, dua di antaranya berujung kartu merah tidak langsung. Bek Spanyol Dani Carvajal menjadi salah satu pemain yang dikeluarkan dari lapangan, menerima perintah berbaris pada menit 120+6. Baik Carvajal dan rekan setimnya Robin Le Normand, yang telah mengumpulkan dua kartu kuning di awal turnamen, tidak akan bisa bermain untuk pertandingan semifinal Spanyol melawan Prancis pada 9 Juli.
Perempat Final yang Kontroversial – Meskipun wasitnya kontroversial, banyak ahli mengakui bahwa Spanyol dan Jerman menampilkan beberapa penampilan paling meyakinkan di turnamen tersebut. promosi 188bet percaya bahwa konsekuensi yang tidak menguntungkan dari pertemuan awal mereka adalah tersingkirnya salah satu pesaing kuat secara dini. Ada sentimen yang masih melekat bahwa jika Jerman menempati posisi kedua di Grup A alih-alih menjadi yang teratas, mereka mungkin akan menemukan jalan yang lebih mudah melalui turnamen ini, dan berpotensi menghadapi Inggris dan Belanda di putaran berikutnya.

Perdebatan mengenai wasit pertandingan dan petisi yang dihasilkan menggarisbawahi semangat dan intensitas yang ditimbulkan oleh sepak bola di kalangan para penggemarnya. Masih harus dilihat apakah petisi tersebut akan menghasilkan tindakan nyata, namun petisi tersebut tidak diragukan lagi menyoroti peran penting wasit dalam olahraga dan margin tipis yang dapat menentukan nasib tim di turnamen berisiko tinggi seperti Euro. Seiring berjalannya turnamen, semua mata akan tertuju pada UEFA dan bagaimana mereka mengatasi kekhawatiran penggemar sambil menjaga integritas permainan.