Apakah Kesalahan Pertahanan Menghancurkan Harapan Gelar Liverpool Setelah Kekalahan dari Brentford?
Joe Cole mengkritik tiga pemain Liverpool setelah kekalahan 3-2 mereka dari Brentford, memicu kembali perdebatan seputar kerapuhan pertahanan tim dan performa keseluruhan di bawah asuhan Arne Slot.
Dalam pertandingan di mana LIV secara luas diharapkan mendominasi, mereka justru menjadi korban penyelesaian klinis Brentford dan kelemahan pertahanan mereka sendiri. Gol-gol dari Dango Ouattara, Kevin Schade, dan Igor Thiago mengungguli Liverpool, yang upaya mereka di menit-menit akhir belum memadai. Pakar seperti Joe Cole dan Steve McManaman dengan cepat menyoroti individu-individu yang mereka rasa kurang berprestasi, menambah kekhawatiran seputar konsistensi dan disiplin di lini belakang.

Mengapa Joe Cole menyoroti Van Dijk, Konate, dan Kerkez?
Mereka terlibat langsung dalam kebobolan gol dan gagal menjaga ketenangan pertahanan.
Cole tidak menahan diri selama analisisnya di babak pertama untuk TNT Sports. Ia secara khusus menyoroti van Dijk dan Konate karena penjagaan dan penempatan posisi yang buruk, terutama saat gol Schade. Kerkez, meskipun nama baru bagi sebagian penggemar, juga menuai kritik karena babak pertama yang dipenuhi kesalahan. Cole menyebut 45 menitnya “buruk”, mencerminkan pandangannya bahwa kesalahan individu adalah akar dari kerentanan LIV. Pendapat tersebut menggemakan sentimen yang dibagikan oleh pengguna di taptap link alternatif indonesia tentang menurunnya standar pertahanan tim.
Apakah kritik terhadap Kerkez dan Wirtz adil?
Hal itu mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas atas kontrol lini tengah dan kesadaran bertahan LIV.
Steve McManaman menambahkan kritik lebih lanjut dengan mencatat bahwa LIV kurang mengontrol dan terkadang tampak kacau. Sementara Milos Kerkez dikritik karena pelacakannya yang buruk dan kurangnya kesadaran penempatan posisi, Florian Wirtz juga dianggap tidak efektif dalam permainan transisi. Terlepas dari apakah kritik ini sepenuhnya adil atau tidak, hal itu menggarisbawahi rapuhnya formasi SLOT saat ini, terutama saat bertahan dari serangan balik cepat atau sistem pressing yang terorganisir.

Apa kata para pakar tentang performa Liverpool secara keseluruhan?
Mereka merasa LIV tampak lelah, tidak fokus, dan tidak mampu mengatasi energi Brentford.
Pasca pertandingan, Cole memuji Brentford atas penampilan tim yang komplet, tetapi menekankan bahwa LIV kurang tajam seperti biasanya. Ia menyoroti kelelahan dan penampilan individu yang buruk sebagai penyebab utama kekalahan tersebut. McManaman sependapat dengan menyebut The Reds “kacau” dan beruntung telah mencetak gol sebelum babak pertama berakhir. Kedua analis sepakat bahwa inkonsistensi LIV, terutama saat tandang, kini menjadi pola dan bukan kejadian sekali saja.
Bagaimana Arne Slot menanggapi kekalahan tersebut?
Ia menerima kekurangan tersebut dan menekankan pentingnya belajar dari kekalahan beruntun.
Arne Slot tidak segan-segan mengakui bahwa timnya tampil buruk. Ia mengakui bahwa mereka gagal mencapai standar yang diharapkan dan perlu bereaksi cepat untuk menghindari kekalahan lebih lanjut. Slot tetap berkomitmen untuk membangun kembali moral dan struktur tim, menekankan bahwa hasil-hasil terbaru harus menjadi peringatan, bukan pemecah momentum. Nadanya pragmatis tetapi menggarisbawahi kebutuhan yang jelas untuk peningkatan eksekusi dan mentalitas.

Bisakah Liverpool bangkit kembali di pertandingan-pertandingan mendatang?
Mereka harus mendapatkan kembali ketenangan dan struktur pertahanan agar tetap kompetitif dalam perebutan gelar.
Meskipun tim Slot tetap berbakat, penampilan terakhir menyoroti tren mengkhawatirkan berupa kemerosotan mental dan manajemen permainan yang rapuh. Kembali ke fundamental—penjagaan ketat, penguasaan bola terkontrol, dan transisi serangan yang lebih tajam—akan menjadi krusial. Kemampuan tim untuk merespons dalam beberapa pertandingan berikutnya akan menentukan apakah ini penurunan sementara atau pertanda masalah struktural yang lebih mendalam. Para pendukung di Daftar taptap kini menuntut pernyataan yang lebih tegas di pertandingan berikutnya untuk memulihkan kepercayaan.
Penjagaan yang buruk dan kesalahan posisi oleh Van Dijk dan Konate memberi ruang bagi Schade dan Ouattara, sementara penalti Thiago memanfaatkan tekanan pertahanan.
Kekeliruan yang berulang dan gol dari bola mati telah menimbulkan kekhawatiran tentang koordinasi dan disiplin taktis di momen-momen penting.
Belum signifikan, tetapi hasil buruk yang berkelanjutan dapat meningkatkan tekanan eksternal karena ekspektasi tetap tinggi di Anfield.


