Matheus Cunha Terus Bersinar Sebagai Target Impian Manchester United

Matheus Cunha Terus Bersinar Sebagai Target Impian Manchester United

Penampilan memukau Matheus Cunha musim ini dengan seragam Wolverhampton Wanderers semakin memperjelas mengapa ia menjadi salah satu target transfer utama Manchester United. Yang terbaru, pada Laga ke-34 Liga Primer musim 2024/25, Wolves dengan mudah mengalahkan Leicester City, tim yang sudah dipastikan terdegradasi dengan lima pertandingan tersisa. Di Stadion Molineux, Cunha tampil gemilang, menonjol sebagai jantung dari penampilan dominan klub West Midlands tersebut.

Matheus Cunha Terus Bersinar Sebagai Target Impian Manchester United

Menurut link 188BET, Beroperasi sebagai gelandang serang sisi kiri dalam sistem 3-4-2-1 favorit Vitor Pereira, Cunha bermitra dengan Marshall Munetsi di belakang penyerang tengah Jorgen Strand Larsen. Melawan tim Leicester yang kehilangan semangat dan ketahanan, Wolves mengatur gelombang demi gelombang serangan, dengan hampir setiap gerakan maju mengalir melalui Cunha. Pengaruhnya sangat nyata; Ia adalah titik tumpu yang menjadi dasar Wolves membangun tekanan tanpa henti.

Pada menit ke-33, Rayan Ait-Nouri mengirimkan umpan silang rendah yang sempurna ke kotak penalti, dan Cunha menyelesaikannya dengan gaya, menyelipkan bola melewati kaki Conor Coady dan masuk ke sudut jauh gawang melewati Mads Hermansen. Di awal babak kedua, Cunha membalas budi, dengan memberikan umpan terobosan yang akurat kepada Strand Larsen, yang dengan tenang melepaskan tembakan rendah ke gawang. Kemudian, pada menit ke-85, Cunha kembali tampil gemilang, memberi umpan kepada Rodrigo Gomes dengan umpan cekatan yang menghasilkan gol ketiga dan terakhir bagi Wolves, yang secara efektif memastikan kemenangan.

Matheus Cunha Terus Bersinar Sebagai Target Impian Manchester United

Manajer Leicester, Ruud van Nistelrooy, memahami ancaman yang ditimbulkan oleh Cunha tetapi tidak berdaya menghentikannya. Struktur pertahanan Leicester runtuh di bawah kecepatan, keterampilan, dan daya cipta pemain Brasil itu. Mantan pemain Atletico Madrid Cunha mengubah para pemain bertahan seperti Wout Faes dan Conor Coady menjadi penonton biasa, mendominasi lapangan dengan bakat dan otoritas.

Sebelum digantikan pada menit ke-89 oleh Carlos Forbs, Cunha telah mencatatkan performa statistik yang mengagumkan. Ia mencatatkan 68 sentuhan, menyelesaikan 41 dari 44 operannya dengan tingkat akurasi 93%, menciptakan lima umpan kunci, menyelesaikan tiga dari empat umpan panjang, berhasil dalam kedua percobaan dribelnya, memenangkan sembilan dari dua belas duel, melakukan satu tekel, dan merebut bola sebanyak empat kali. Itu adalah performa yang nyaris sempurna, memperkuat statusnya saat ini sebagai salah satu pemain paling bugar di Liga Primer.

Menjelang akhir musim, statistik Cunha sangat luar biasa. Dalam 29 penampilan di Liga Primer, ia telah mencetak 15 gol dan memberikan enam assist. Selain itu, login 188BET meyakini, per 90 menit, Cunha mencatatkan rata-rata 1,8 umpan kunci dan 2,0 dribel sukses, yang menyoroti kontribusinya yang konsisten dalam menyerang. Bahkan saat Wolves mengalami perubahan manajerial — pindah dari Gary O’Neil ke Vitor Pereira — Cunha tetap tak tergantikan, beradaptasi dengan mulus, dan terus menjadi pilar utama tim.

Matheus Cunha Terus Bersinar Sebagai Target Impian Manchester United

Mengingat performa spektakuler Cunha, beberapa klub telah menyatakan minat yang kuat, dengan Manchester United memimpin persaingan. Setan Merah telah mengalami musim yang menyedihkan, terpuruk di bawah Wolves di klasemen Liga Primer, dan sedang merencanakan perombakan skuad besar-besaran. Matheus Cunha telah muncul sebagai salah satu nama teratas dalam daftar rekrutmen mereka, dipandang sebagai pemain yang mampu menjembatani lini tengah dan serangan dengan kreativitas, energi, dan kecemerlangan teknis.

Banyak yang sudah membayangkan Cunha akan berkembang pesat dalam sistem masa depan Manchester United, kemungkinan formasi 3-4-2-1 yang disukai Ruben Amorim, yang memiliki filosofi taktik yang sama dengan Vitor Pereira. Formasi seperti itu dapat membuat Cunha berkembang lebih jauh, dengan menghubungkan permainan antara gelandang bertahan dan lini serang dengan kecerdasan dan bakat. Namun, skenario itu tetap menjadi prospek masa depan.

Untuk saat ini, di usianya yang ke-25, pemuda dari akademi Coritiba ini sedang menikmati masa keemasannya. Keunggulannya yang konsisten telah membuatnya dikagumi oleh para penggemar, pakar, dan pencari bakat, menjadikannya salah satu bintang paling cemerlang di Liga Primer. Apakah ia akhirnya akan mengenakan seragam merah Manchester United atau terus bersinar di Wolves, satu hal yang pasti: Matheus Cunha adalah pemain yang bintangnya terus menanjak.

Copyright © 2024 ball88bet. With All Right Reserved.